Senin, 11 Mei 2020


PARASITOLOGI


Assalamualaikum....Salam sejahtera sahabat pejuang ilmu....🙂
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta petunjuk, sehingga saya dapat mengisi pada halaman blogger ini untuk dijadikan sarana ilmu pengetahuan. Seperti yang sahabat-sahabat pejuang ilmu lihat pada judul tujuan utama saya membuat blog ini adalah untuk menyampaikan informasi serta berbagi ilmu mengenai parasitologi sehingga dapat bermanfaat bagi sahabat pejuang ilmu sekalian. Pada blog kali ini saya akan menyampaikan mengenai pengertian dari parasitologi, istilah-istilah penting dalam parasitologi, pengelompokan dari parasit, klasifikasi parasit, pertumbuhan dan perkembangan parasit dan tatanama dalam parasitologi. Sebelum saya menjelaskan semua itu sahabat dapat melihat mind map parasitologi dibawah ini.


·       PENGERTIAN PARASITOLOGI
Parasitologi merupakan suatu ilmu cabang biologi dimana kita akan mempelajari berbagai macam organisme parasit. Parasitologi tersusun atas dua kata yaitu parasitos dan logos. Parasitos yang berarti suatu jasad yang mengambil suatu makanan dan logos yang diartikan sebagai ilmu. Berdasarkan suatu istilah parasitologi merupakan suatu ilmu yang didalamnya akan mempelajari bagaimana organisme yang hidup selama sementara waktu ataupun menetap dengan bertempat didalam ataupun dipermukaan organisme lain untuk mengambil makanan organisme lain tersebut sebagian bahkan seluruhnya.
Parasit merupakan suatu organisme yang hidupnya menumpang pada organisme lain. Parasit memiliki suatu sifat yang terdiri atas sifat patogen dan apatogen. Parasit patogen memiliki suatu dampak yang menimbulkan kelainan bahkan kematian, parasit patogen sering kali juga tidak menampakan suatu gejala sama sekali pada organisme yang ditumpanginya, maka organisme tersebut tanpa disadari sebagai sumber penularan suatu penyakit yang berada dilingkungannya. 

·  ISTILAH PENTING DALAM PARASITOLOGI
§  Simbiose, merupakan suatu bentuk kehidupan organisme yang terdiri atas dua jenis yang dimana kedua jenis tersebut bersifat permanen bahkan tidak dapat dipisahakan. Berikut beberapa jenis simbiose diantaranya ;
ü  Simbiose mutualisme, simbiose ini sudah umum kita ketahui bahwa membawa keuntungan terhadap kedua jenis organisme.
ü  Simbiose komensalisme, untuk simbiose ini memberikan keuntungan kepada satu pihak tetapi pihak yang lain tidak mendapatkan suatu kerugian.
ü  Simbiose parasitisme, seperti namanya yaitu parasit dimana satu pihak mendapatkan keuntungan serta makanan, sedangkan yang terjadi pada pihak lain mendapakan kerugian bahkan lebih parahnya akan dibunuh.
§  Hospes, merupakan suatu organisme yang memiliki peran sebagai tempat yang ditempati maupun dihinggapi oleh suatu parasit. Dibawah ini beberapa jenis hospes diantaranya yaitu :
ü  Hospes defenitif, merupakanjenis hospes dimana suatu parasit dengan stadium dewasanya berada disalam tubuh hospes dan disitu terjadilah suatu perkembangbiakan secara seksual.
ü  Hospes paratenik, dimana suatu parasit berada dalam stadium larva dengan tidak bekembangbiak untuk menjadi stadium dewasa sehingga tidak terjadi adanya perkembangan secara seksual dan parasit ini dapat menularkan kepada hospes definitif karena parasit ini berada dalam stadium infektif.
ü  Hospes intermediate (perantara), merukan parasit didalamnya dapat menularkan kepada hospes maupuan manusia lain karena parasit ini dalam bentuk infektif.
ü  Hospes reservoir, Parasitnya yang berada didalam dapat menjadi suatu sumber infeksi untuk manusia karena hewan yang mengandung parasit yang serupa dengan parasit yang berada pada manusia.
ü  Hospes obligat, suatu hospes tunggal yang satu-satunya suatu spesies yang dapat menjadi tuan rumah dari parasit dewasa.
ü  Hospes alternatif, merupakan hospes dimana hospes utama mengandung suatu parasit tetapi terdapat parasit lain sebagai suatu hospes yang mengandung paasit dewasa.
ü  Hospes insidental, merupakan suau hospes yang sesungguhnya merupakan spesies lain bilamana suatu spesies secara tidak sengaja mengandung parasit dewasa.
§  Vektor merupakan suatu hewan yang mengalami perkembangbiakan suatu parasit didalam tubuhnya dan parasit yang berada pada tubuh vektor tersebut dapat titularkan kepada manusia maupun hewan lainnya dan biasanya parasit hewan tersebut disebut Zoonosis karena dapat ditularkan kepada manusia biasanya yang berperan sebagai vektor adalah serangga.

·       PENGELOMPOKAN PARASIT
ü  Berdasarkan sifat parasit
a)     Parasit fakultatif, merupakan suatu organisme yang berkehidupan bebas, tetapi dalam kondisi tertentu bisa menjadi organisme ini dapat hidup sebagai parasit dan sifat keparasitannya ini mutlak. Contohnya suatu lalat seperti sarcophaga, chrysomyia, caelophora yang merupakan keluarga dari calliphorinae.
b)    Parasit obligat, merupakan suatu organisme yang mutlak memerlukan hospes untuk memenuhi kelangsungan hidupnya serta eksistensinya. Biasanya parasit obligat ini merupakan organisme patogen.
c)     Parasit insidentil atau parasit sporadis, merupakan suatu parasit yang bertempat pada hospes dikarenakan oleh suatu sebab. Parasit insidentil diantaranya seperti parasit Dipylidium caninum. Parasit ini merupakan suatu parasit cacing pita yang berada pada hewan anjing yang biasanya juga dikenal sebagai cacing pita biji ketimun, cacing ini bisa terdapat pada manusia jika dengan kebetulan dan juga bisa terjadi kecelakan oleh manusia tersebut sehingga menyebabkan cacing tersebut berada pada manusia.           
d)    Parasit eratika, Parasit ini terletak pada daerah tidak wajar pada hospes tetapi wajar terdapat pada hospes, misalnya parasit Ascaris lurnbricoides yang termasuk cacing nematoda dan bertempat didalam duodenum manusia dan juga babi.
e)     Parasit spuriosa, parasit ini dikenal kenal dengan pernyataan parasit salah duga dimana pada suatu hal saat dilakukannya diagnosa pasca mati. Contoh dari parasit spuriosa adalah karena sbelum mati suatu hewan mengkonsumsi tinja sapi yang didalamnya mengandung cacing Moniezia expansa sehingga pada pemeriksaan pasca mati hewan tersebut bisa jadi didiagnosa terinfestasi oleh cacing Moniezia expansa.
ü  Berdasarkan waktu atau derajat keparasitannya
a)     Parasit temporer atau parasit non periodik, merupakan suatu organisme parasit yang dimana pada sebagian hidupnya menjadi parasit dan pada sisa hidupnya dia menjadi organisme dengan hidup bebas. Misalnaya pada parasit temporer ini suatu nyamuk anopheles betina yang memiliki sebagian kecil waktu hidupnya  Parasit temporer adalah organisme yang sebagian waktu hidupnya sebagai penghisab darah pada keadaan malam hari yang panas setelah itu organisme ini dapat hidup hidup bebas.
b)    Parasit stasioner, parasit stasioner dalam perkembangannya selama hidupnya selalu berhubungan dengan hospesnya.
ü  Berdasarkan jumlah hospesnya
a)    Parasit holoksenosa atau parasit monoksenosa, merupakan suatu parasit yang dalam hidupnya hanya membutuhkan satu organisme lain sebagai hospesnya, sebagai contoh  Eimeria tenella. Parasit yang termasuk suatu protozoa dalam hidupnya membutuhkan hanya satu hospes, hospes dari parasit ini adalah ayam.
b)    Parasit heteroksenosa, merupakan suatu parasit yan gmembutuhkan lebih dari satu organisme lain sebagai hospesnya. Sebagai contoh Babesia motasi yang merupakan suatu protozoa sebagai parasit pada domba dan berarasit pada sel darah domba tersebut.
ü  Berdasarkan lokasi
a)     Ektoparasit atau ektozoa, adalah suatu parasit yang hidup pada permukaan tubuh hospes seperti pada kulit hospes. Parasit ini termasuk pada golongan parasit temporer dimana parasit ini datang mengunjungi hospesnya pada saat-saat tertentu saja. Contoh dari ektoparasit yaitu nyamuk, lalat, kutu, pinjal dan juga caplak.
b)    Endoparasit atau entoparasit atau entozoon, adalah suatu parasit yang terletak didalam jaringan tubuh hospes seperti disaluran pencernaan. Parasit dan berbagai spesies cacing nernatoda, trematoda dan cestoda banyak tinggai di dalam lumen atau di dalam mukosa dinding saluran pencernaan.
ü  Berdasarkan pengaruhnya terhadap hospes
a)    Parasit patogen, merupakan parasit yang berefek patogen terhadap hospesnya diantaranya adalah parasit Plasmodium falciparum, Theileria parva, Trypanosoma evans, Babesia bigemina dan Leishmania donovani.
b)    Parasit kurang patogen, merupakan parasit yang kurang patogen terhadap hospesnya seperti  parasit Fasciola hepatica yang kurang patogen pada domba sedang Fasciola giganlica kurang patogen bagi sapi.
c)     Parasi yang tidak patogen, merupakan parasit yang tidak memeberikan efek patogen terhadap hospesnya, parasit tidak patogen adalah Ascaris Jumbricoides pada babi dan manusia.
ü  Berdasarkan klasifikasi hewan
a)           Uniseluler parasit, merupakan suatu parasit bersel satu dan sebagaian dari hidupnya sebagai parasit, misalnya hewan-hewan yang termasuk filum Sarcomastigophora, Apicomplexa, Microspora, Myxospora dan Ciliophora.
b)          Multiseluler parasit, merupakan suatu parasit yang biasa apada hewan multiselular yang hidupnya kebanyakan sebagai parasit seperti pada hewan invertebrata yang termasuk dalam filum Nemathelininthes,  Plathyhelminthes, Crustacea Arthropoda.
·       KLASIFIKASI PARASIT

a)     Protozologi





Protozoologi merupakan suatu cabang ilmu yang berisikan kajian mengenai hewan yang memiliki sel satu yang hidupnya sebagai parasit pada organisme lain seperti manusia. Sedangkan protozoa adalah suatu hewan yang bersel satu yang hidupnya dapat mandri maupun dapat hidup berkemlompok. Satu sel yang ada pada protozoa merupakan kesatuan lengkap dalam susunan ataupun fungsinya.
Protozoa terbagi atas 4 kelas diantaranya sporozoa, rhizopoda, flagelata atau mastighopora, dan juga ciliata. Contoh protozoa sebagai parasit yang terkenal adalah Plasmodium yang merupakan suatu genus protozoa parasit dan penyakit yang disebabkan adalah malaria. Dibawah ini terdapat mind map yang menjelaskan mengenai protozoa.




b)    Helmintologi 






Helmintologi merupakan suatu cabang ilmu yang berisikan kajian mengenai parasit yang hidupnya pada manusia parasit ini berupa cacing. Helmintes terbagi atas 3 kelas diantaranya adalah nematheminthes yakni nematoda yang merupakan jumlah spesies terbesar diantara cacing yang hidup berparasit pada manusia,  plathelmintes yaitu trematoda dan cestoda, serta annelida yakni cacing gelang. Contohnya Parasit Cacing Pita Babi (Taenia Solium) Cacing pita ini hidup pada saluran pencernaan babi dan bahkan bisa menular ke manusia.






c)     Artropoda 


Artropoda merupakan suatu hewan dengan kaki beruas-ruas, berbuku serta bersegmen. Istilah arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Arthropoda merupakan suatu hewan tripoblastik selomata yaitu hewan yang memiliki rongga tubuh sejati dan dilapisi oleh jaringan yang berasal dari mesoderm dan bilateral simetris yaitu hewan dengan tubuhnya bersusun bersebelahan dengan bagian lainnya.  Contoh parasit dari golongan serangga yaitu Kutu rambut merupakan parasit yang muncul di kepala manusia.

·       PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN PARASIT
Siklus hidup parasit secara umum dapat dibedakan menjadi :
a.     Siklus Hidup secara langsung, siklus hidup parasit secara langsung memerlukan hanya satu hospes ( hospes definitif ) dan parasit ini juga memiliki fase bebas. Misalnya pada cacing Ascaris suum yang menginfeksi babi, cacing dewasa bertelur dan keluar bersama tinja dan mencemari lingkungan, telur mengalami perkembangan dimana di dalam telur terbentuk larva stadium 1 dan 2 yang bersifat infektif dan akhirnya tertelan lagi oleh babi dan berkembang menjadi dewasa. Disini hanya memerluka satu hospes babi dan perkembangan telur terjadi diluar tubuh babi hal tersebut merupakan fase bebas.
b.     Siklus Hidup secara Tidak Langsung, untuk kelangsungan hidup parasit membutuhkan satu hospes definitive dan juga satu ataupun  lebih hospes intermedier. Contoh cacing hati Fasciola gigantica yang menginfeksi sapi, cacing dewasa yang berpredileksi didalam kantung empedu bertelur dan keluar bersama tinja dan mencemari lingkungan, dari dalam telur akan keluar mirasidium yang harus membutuhkan hospes intermedier siput Lymnaea sp untuk berkembang menjadi sporokista, redia dan serkaria, serkaria akan keluar dari tubuh siput dan menempel pada rumput menjadi Metaserkaria infektif dan akhirnya harus tertelan oleh sapi.

·       TATA NAMA DALAM PARASITOLOGI
Sejak manusia menyadari akibat dari gangguan yang ditimbulkan oleh parasit terhadap manusia maupun hewan pemberian nama terhadap parasit dirasa sangat penting. Dalam pemberian nama suatu jenis parasit baru dan juga menempatkannya terhadap susunan bersambungan dengan hewan, perlu diketahui dan dapat ditunjukan adanya suatu kemungkinan terciptanya suatu hubungan filogenetis.
Penyusunan suatu serial hewan menurut filogenetis berdasarkan pada suatu pengertian bahwa suatu tren evolusi yang dimulai dari organisme yang tersususn dengan relatif sederhana untuk organisme yang suatu susunannya lebih kompleks. Terjadinya aksi mekanisme evolusi maka munculah suatu penyimpangan. Dari hal tersebut makan dibawah ini dapat disususn dalam urutan yang teratur kedalam.
Spesies        Filum
Genus         Klasis
Familia       Ordo
Ordo atau    Familia
Klasis          Genus
Filum        Spesies 
Organisme yang memiliki kesamaan terhadap jumlah besar digolongkan kedalam jenis dan yang memiliki kesamaan ciri-ciri tertentu dengan jumlah yang kecil dapat digolongkan kedalam filum.
       Suatu morfologi eksternal maupun juga internal serta fisiologi maupun proses yang akan terjadi pada tubuh parasit merupakan suatu sifat mendasar dalam suatu taksonomi sistem filogenetis. Seperti yang telah disebutkan dan dijelaskan penggunaan suatu nama ilmiah sangat dibutuhkan dalam lingkup komunikasi ilmiah. Nama internasional tiap hewan parasit terdiri atas 2 bagian diantaranya sebagai berikut :
Ø  Nama genus (jamaknya genera), dalam nama genus selalu dengan kata benda, dan mungkin diambil dari kata Latin atau Greek.
Ø  Nama species (jamaknya species atau jenis), dalam nama species terdiri atas kata sifat deskriptif, walaupun dapat juga nama benda.
Berikut ini contoh nama-nama spesies parasit.
Ø  Fasciola hepatica, "Fasciola" berarti sabuk, yang berasal dari bahasa latin. "Hepatica" berasal dari kata "hepaticos" dari bahasa Greek yang berarti hati. Jadi, Fasciola hepatica berarti cacing yang berbentuk seperti sabuk dan terdapat di dalam hati.

Demikian yang dapat saya paparkan kepada sahabat sekalian mengenai parasitologi semoga dapat bermanfaat, lebih kurangnya dalam penulisan ini mohon dimaafkan dan diharapkan bagi sahabat pembaca sekalian dapat memberikan kritik maupun saran. Wabilahitaufik Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Salam sahabat pejuang ilmu :)

DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjojo, M.D. (1987). Parasit dan Parasitisme. Jakarta: Media Sarana
Press.
http://repository.ut.ac.id/4460/1/BIOL4424-M1.pdf Diunduh pada 8 Mei 2020 pukul 00.30 WIB
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/08/Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Komprehensif.pdf Diunduh pada 8 Mei 2020 Pukul 01.12 WIB
http://harty-parasitologi.blogspot.co.id/ Diunduh pada 8 Mei 2020 Pukul 00.36 WIB

_______________________________________________________________________


Oleh : Nengsih Nur Olivia - 30319055 -B
( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi )


PARASITOLOGI Assalamualaikum....Salam sejahtera sahabat pejuang ilmu....🙂 Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta ...