PARASITOLOGI
Assalamualaikum....Salam sejahtera sahabat pejuang ilmu....🙂
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta petunjuk, sehingga saya dapat mengisi pada halaman blogger ini untuk dijadikan sarana ilmu pengetahuan. Seperti yang sahabat-sahabat pejuang ilmu lihat pada judul tujuan utama saya membuat blog ini adalah untuk menyampaikan informasi serta berbagi ilmu mengenai parasitologi sehingga dapat bermanfaat bagi sahabat pejuang ilmu sekalian. Pada blog kali ini saya akan menyampaikan mengenai pengertian dari parasitologi, istilah-istilah penting dalam parasitologi, pengelompokan dari parasit, klasifikasi parasit, pertumbuhan dan perkembangan parasit dan tatanama dalam parasitologi. Sebelum saya menjelaskan semua itu sahabat dapat melihat mind map parasitologi dibawah ini.
·
PENGERTIAN
PARASITOLOGI
Parasitologi merupakan suatu ilmu cabang
biologi dimana kita akan mempelajari berbagai macam organisme parasit.
Parasitologi tersusun atas dua kata yaitu parasitos
dan logos. Parasitos yang berarti
suatu jasad yang mengambil suatu makanan dan
logos yang diartikan sebagai ilmu. Berdasarkan suatu istilah parasitologi merupakan suatu ilmu yang
didalamnya akan mempelajari bagaimana organisme yang hidup selama sementara
waktu ataupun menetap dengan bertempat didalam ataupun dipermukaan organisme
lain untuk mengambil makanan organisme lain tersebut sebagian bahkan
seluruhnya.
Parasit merupakan suatu organisme yang
hidupnya menumpang pada organisme lain. Parasit memiliki suatu sifat yang
terdiri atas sifat patogen dan apatogen. Parasit patogen memiliki suatu dampak
yang menimbulkan kelainan bahkan kematian, parasit patogen sering kali juga
tidak menampakan suatu gejala sama sekali pada organisme yang ditumpanginya,
maka organisme tersebut tanpa disadari sebagai sumber penularan suatu penyakit
yang berada dilingkungannya.
· ISTILAH
PENTING DALAM PARASITOLOGI
§
Simbiose, merupakan suatu
bentuk kehidupan organisme yang terdiri atas dua jenis yang dimana kedua jenis
tersebut bersifat permanen bahkan tidak dapat dipisahakan. Berikut beberapa
jenis simbiose diantaranya ;
ü
Simbiose
mutualisme, simbiose ini sudah umum kita ketahui bahwa
membawa keuntungan terhadap kedua jenis organisme.
ü
Simbiose
komensalisme, untuk simbiose ini memberikan keuntungan
kepada satu pihak tetapi pihak yang lain tidak mendapatkan suatu kerugian.
ü
Simbiose
parasitisme, seperti namanya yaitu parasit dimana satu
pihak mendapatkan keuntungan serta makanan, sedangkan yang terjadi pada pihak
lain mendapakan kerugian bahkan lebih parahnya akan dibunuh.
§
Hospes, merupakan
suatu organisme yang memiliki peran sebagai tempat yang ditempati maupun
dihinggapi oleh suatu parasit. Dibawah ini beberapa jenis hospes diantaranya
yaitu :
ü
Hospes
defenitif, merupakanjenis hospes dimana suatu parasit
dengan stadium dewasanya berada disalam tubuh hospes dan disitu terjadilah
suatu perkembangbiakan secara seksual.
ü
Hospes
paratenik, dimana suatu
parasit berada dalam stadium larva dengan tidak bekembangbiak untuk menjadi
stadium dewasa sehingga tidak terjadi adanya perkembangan secara seksual dan
parasit ini dapat menularkan kepada hospes definitif karena parasit ini berada
dalam stadium infektif.
ü
Hospes
intermediate (perantara), merukan parasit didalamnya dapat
menularkan kepada hospes maupuan manusia lain karena parasit ini dalam bentuk
infektif.
ü
Hospes
reservoir, Parasitnya yang berada didalam dapat
menjadi suatu sumber infeksi untuk manusia karena hewan yang mengandung parasit
yang serupa dengan parasit yang berada pada manusia.
ü
Hospes obligat, suatu hospes
tunggal yang satu-satunya suatu spesies yang dapat menjadi tuan rumah dari
parasit dewasa.
ü
Hospes
alternatif, merupakan hospes dimana hospes utama
mengandung suatu parasit tetapi terdapat parasit lain sebagai suatu hospes yang
mengandung paasit dewasa.
ü
Hospes
insidental, merupakan suau hospes yang sesungguhnya
merupakan spesies lain bilamana suatu spesies secara tidak sengaja mengandung
parasit dewasa.
§
Vektor merupakan suatu
hewan yang mengalami perkembangbiakan suatu parasit didalam tubuhnya dan
parasit yang berada pada tubuh vektor tersebut dapat titularkan kepada manusia maupun
hewan lainnya dan biasanya parasit hewan tersebut disebut Zoonosis karena dapat ditularkan kepada manusia biasanya yang
berperan sebagai vektor adalah serangga.
·
PENGELOMPOKAN PARASIT
ü
Berdasarkan sifat
parasit
a) Parasit fakultatif, merupakan suatu organisme yang berkehidupan bebas, tetapi dalam kondisi
tertentu bisa menjadi organisme ini dapat hidup sebagai parasit dan sifat
keparasitannya ini mutlak. Contohnya suatu lalat seperti sarcophaga, chrysomyia, caelophora yang merupakan
keluarga dari calliphorinae.
b) Parasit obligat, merupakan suatu organisme yang mutlak memerlukan
hospes untuk memenuhi kelangsungan hidupnya serta eksistensinya. Biasanya parasit obligat
ini merupakan organisme patogen.
c)
Parasit insidentil atau parasit sporadis, merupakan suatu parasit yang bertempat pada hospes
dikarenakan oleh suatu sebab. Parasit insidentil diantaranya seperti parasit Dipylidium caninum. Parasit ini merupakan
suatu parasit cacing pita yang berada pada hewan anjing yang biasanya juga
dikenal sebagai cacing pita biji ketimun, cacing ini bisa terdapat pada manusia
jika dengan kebetulan dan juga bisa terjadi kecelakan oleh manusia tersebut sehingga
menyebabkan cacing tersebut berada pada manusia.
d) Parasit eratika, Parasit ini terletak pada daerah tidak wajar pada
hospes tetapi wajar terdapat pada hospes, misalnya parasit
Ascaris lurnbricoides yang termasuk cacing
nematoda dan bertempat didalam duodenum manusia dan juga babi.
e) Parasit spuriosa, parasit ini dikenal kenal dengan pernyataan parasit
salah duga dimana pada suatu hal saat dilakukannya diagnosa pasca mati. Contoh
dari parasit spuriosa adalah karena sbelum mati suatu hewan mengkonsumsi tinja
sapi yang didalamnya mengandung cacing Moniezia
expansa sehingga pada pemeriksaan pasca mati hewan tersebut bisa jadi didiagnosa
terinfestasi oleh cacing Moniezia expansa.
ü Berdasarkan waktu
atau derajat keparasitannya
a) Parasit temporer atau parasit non periodik, merupakan suatu organisme parasit yang dimana pada
sebagian hidupnya menjadi parasit dan pada sisa hidupnya dia menjadi organisme
dengan hidup bebas. Misalnaya pada parasit temporer ini suatu nyamuk anopheles
betina yang memiliki sebagian kecil waktu hidupnya Parasit temporer
adalah organisme yang sebagian waktu hidupnya sebagai penghisab darah pada keadaan malam hari yang
panas setelah itu organisme ini dapat hidup hidup bebas.
b) Parasit stasioner, parasit stasioner dalam perkembangannya selama
hidupnya selalu berhubungan dengan hospesnya.
ü Berdasarkan jumlah
hospesnya
a)
Parasit holoksenosa atau parasit monoksenosa, merupakan suatu parasit yang dalam hidupnya hanya
membutuhkan satu organisme lain sebagai hospesnya, sebagai contoh Eimeria
tenella. Parasit yang termasuk suatu protozoa dalam hidupnya membutuhkan hanya satu
hospes, hospes dari parasit ini adalah ayam.
b)
Parasit heteroksenosa, merupakan suatu
parasit yan gmembutuhkan lebih dari satu organisme lain sebagai hospesnya.
Sebagai contoh Babesia motasi yang
merupakan suatu protozoa sebagai parasit pada domba dan berarasit pada sel darah
domba tersebut.
ü Berdasarkan lokasi
a) Ektoparasit atau ektozoa, adalah suatu parasit yang hidup pada permukaan
tubuh hospes seperti pada kulit hospes. Parasit ini termasuk pada golongan
parasit temporer dimana parasit ini datang mengunjungi hospesnya pada saat-saat
tertentu saja. Contoh dari ektoparasit yaitu nyamuk, lalat, kutu, pinjal dan
juga caplak.
b) Endoparasit atau entoparasit atau entozoon, adalah suatu parasit yang terletak didalam jaringan tubuh hospes seperti
disaluran pencernaan. Parasit dan berbagai spesies cacing
nernatoda, trematoda dan cestoda banyak tinggai di dalam lumen atau di dalam
mukosa dinding saluran pencernaan.
ü Berdasarkan
pengaruhnya terhadap hospes
a)
Parasit patogen, merupakan parasit yang
berefek patogen terhadap hospesnya diantaranya adalah parasit Plasmodium falciparum, Theileria
parva, Trypanosoma evans, Babesia bigemina dan Leishmania
donovani.
b)
Parasit kurang patogen, merupakan parasit yang
kurang patogen terhadap hospesnya seperti parasit Fasciola
hepatica yang
kurang patogen pada domba sedang Fasciola
giganlica kurang patogen bagi sapi.
c)
Parasi yang tidak patogen, merupakan parasit yang tidak
memeberikan efek patogen terhadap hospesnya, parasit
tidak patogen adalah Ascaris Jumbricoides pada babi dan manusia.
ü Berdasarkan
klasifikasi hewan
a) Uniseluler parasit, merupakan suatu parasit bersel satu dan sebagaian dari
hidupnya sebagai parasit, misalnya hewan-hewan yang termasuk filum
Sarcomastigophora, Apicomplexa, Microspora, Myxospora dan Ciliophora.
b) Multiseluler parasit, merupakan suatu parasit yang biasa apada hewan
multiselular yang hidupnya kebanyakan sebagai parasit seperti pada hewan invertebrata yang termasuk dalam filum Nemathelininthes, Plathyhelminthes,
Crustacea Arthropoda.
·
KLASIFIKASI PARASIT
a) Protozologi
Protozoologi merupakan suatu cabang ilmu yang
berisikan kajian mengenai hewan yang memiliki sel satu yang hidupnya sebagai
parasit pada organisme lain seperti manusia. Sedangkan protozoa adalah suatu
hewan yang bersel satu yang hidupnya dapat mandri maupun dapat hidup
berkemlompok. Satu sel yang ada pada protozoa merupakan kesatuan lengkap dalam
susunan ataupun fungsinya.
Protozoa terbagi atas 4 kelas diantaranya sporozoa,
rhizopoda, flagelata atau mastighopora, dan juga ciliata. Contoh protozoa
sebagai parasit yang terkenal adalah Plasmodium yang merupakan suatu genus
protozoa parasit dan penyakit yang disebabkan adalah malaria. Dibawah ini
terdapat mind map yang menjelaskan mengenai protozoa.
b) Helmintologi
Helmintologi merupakan suatu cabang ilmu yang
berisikan kajian mengenai parasit yang hidupnya pada manusia parasit ini berupa
cacing. Helmintes terbagi atas 3 kelas diantaranya adalah nematheminthes yakni
nematoda yang merupakan jumlah spesies terbesar diantara cacing yang hidup
berparasit pada manusia, plathelmintes
yaitu trematoda dan cestoda, serta annelida yakni cacing gelang. Contohnya Parasit Cacing Pita Babi (Taenia
Solium) Cacing pita ini hidup pada saluran pencernaan babi dan bahkan bisa
menular ke manusia.
c)
Artropoda
Artropoda merupakan suatu hewan dengan kaki
beruas-ruas, berbuku serta bersegmen. Istilah arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang
terdiri dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang
berarti kaki. Arthropoda merupakan suatu hewan tripoblastik selomata yaitu
hewan yang memiliki rongga tubuh sejati dan dilapisi oleh jaringan yang berasal
dari mesoderm dan bilateral simetris yaitu hewan dengan tubuhnya bersusun
bersebelahan dengan bagian lainnya.
Contoh parasit dari golongan serangga yaitu Kutu rambut
merupakan parasit yang muncul di kepala manusia.
·
PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGBIAKAN PARASIT
Siklus hidup parasit
secara umum dapat dibedakan menjadi :
a.
Siklus Hidup secara langsung, siklus hidup parasit secara langsung memerlukan
hanya satu hospes ( hospes definitif ) dan parasit ini juga memiliki fase
bebas. Misalnya pada cacing Ascaris suum
yang menginfeksi babi, cacing dewasa bertelur dan keluar bersama tinja dan
mencemari lingkungan, telur mengalami perkembangan dimana di dalam telur
terbentuk larva stadium 1 dan 2 yang bersifat infektif dan akhirnya tertelan
lagi oleh babi dan berkembang menjadi dewasa. Disini hanya memerluka satu
hospes babi dan perkembangan telur terjadi diluar tubuh babi hal tersebut
merupakan fase bebas.
b.
Siklus Hidup secara Tidak Langsung, untuk kelangsungan hidup parasit membutuhkan satu
hospes definitive dan juga satu ataupun lebih hospes intermedier. Contoh cacing hati Fasciola gigantica yang menginfeksi
sapi, cacing dewasa yang berpredileksi didalam kantung empedu bertelur dan
keluar bersama tinja dan mencemari lingkungan, dari dalam telur akan keluar
mirasidium yang harus membutuhkan hospes intermedier siput Lymnaea sp untuk
berkembang menjadi sporokista, redia dan serkaria, serkaria akan keluar dari
tubuh siput dan menempel pada rumput menjadi Metaserkaria infektif dan akhirnya
harus tertelan oleh sapi.
·
TATA
NAMA DALAM PARASITOLOGI
Sejak manusia menyadari akibat dari gangguan
yang ditimbulkan oleh parasit terhadap manusia maupun hewan pemberian nama
terhadap parasit dirasa sangat penting. Dalam pemberian nama suatu jenis
parasit baru dan juga menempatkannya terhadap susunan bersambungan dengan
hewan, perlu diketahui dan dapat ditunjukan adanya suatu kemungkinan
terciptanya suatu hubungan filogenetis.
Penyusunan suatu serial hewan menurut
filogenetis berdasarkan pada suatu pengertian bahwa suatu tren evolusi yang
dimulai dari organisme yang tersususn dengan relatif sederhana untuk organisme
yang suatu susunannya lebih kompleks. Terjadinya aksi mekanisme evolusi maka
munculah suatu penyimpangan. Dari hal tersebut makan dibawah ini dapat disususn
dalam urutan yang teratur kedalam.
Spesies Filum
Genus Klasis
Familia Ordo
Ordo atau Familia
Klasis Genus
Filum Spesies
Organisme yang memiliki kesamaan terhadap
jumlah besar digolongkan kedalam jenis dan yang memiliki kesamaan ciri-ciri
tertentu dengan jumlah yang kecil dapat digolongkan kedalam filum.
Suatu
morfologi eksternal maupun juga internal serta fisiologi maupun proses yang
akan terjadi pada tubuh parasit merupakan suatu sifat mendasar dalam suatu
taksonomi sistem filogenetis. Seperti yang telah disebutkan dan dijelaskan penggunaan
suatu nama ilmiah sangat dibutuhkan dalam lingkup komunikasi ilmiah. Nama
internasional tiap hewan parasit terdiri atas 2 bagian diantaranya sebagai
berikut :
Ø
Nama genus (jamaknya genera), dalam nama genus selalu dengan kata benda,
dan mungkin diambil dari kata Latin atau Greek.
Ø
Nama species (jamaknya species atau jenis), dalam nama species terdiri atas kata sifat
deskriptif, walaupun dapat juga nama benda.
Berikut ini contoh nama-nama spesies parasit.
Ø Fasciola hepatica, "Fasciola" berarti sabuk, yang berasal
dari bahasa latin. "Hepatica" berasal dari kata "hepaticos"
dari bahasa Greek yang berarti hati. Jadi, Fasciola hepatica berarti
cacing yang berbentuk seperti sabuk dan terdapat di dalam hati.
Demikian yang dapat saya paparkan kepada sahabat
sekalian mengenai parasitologi semoga dapat bermanfaat, lebih kurangnya dalam
penulisan ini mohon dimaafkan dan diharapkan bagi sahabat pembaca sekalian dapat
memberikan kritik maupun saran. Wabilahitaufik Walhidayah Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh. Salam sahabat pejuang ilmu :)
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjojo, M.D. (1987). Parasit dan
Parasitisme. Jakarta: Media Sarana
Press.
http://repository.ut.ac.id/4460/1/BIOL4424-M1.pdf
Diunduh pada 8 Mei 2020 pukul 00.30 WIB
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/08/Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Komprehensif.pdf
Diunduh pada 8 Mei 2020 Pukul 01.12 WIB
http://harty-parasitologi.blogspot.co.id/ Diunduh pada 8 Mei 2020 Pukul 00.36 WIB
_______________________________________________________________________
Oleh : Nengsih Nur Olivia - 30319055 -B
( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar